Sabtu, 09 Februari 2008

Kusen-Pintu-Jendela Kayu Lebih Artistik

Bulan-bulan ini hujan terus menyirami bumi, saking banyaknya disiram banjir dimana-mana, khususnya di Indonesia. Namun demikian, turunnya hujan membuat pohon-pohon semakin subur. Hutan-hutan yang tandus mulai tumbuh tunas-tunas baru.

Orang-orang yang rumahnya kebanjiran dan kerendam air mulai khawatir kusen-pintu-jendela mereka keropos, dan mereka mulai berfikir untuk mencari pengganti kusen-pintu-jendela mereka dari bahan kayu ke bahan lain, seperti alumunium, PVC, dan yang baru-baru ini lagi gencar-gencarnya mempromosikan yakni dari bahan keramik.

Namun itu semua tidak bisa mengalahkan keindahannya kayu, meskipun bahan PVC dimirip-miripin serat kayu, tidak bisa menyerupai kayu. Kayu memiliki nilai artistic tersendiri yang tidak bisa dimiliki bahan lain.

Kayu juga memiliki daya tahan tersendiri, beberapa jenis kayu ada yang tidak keropos sampai 10 tahun, bahkan ada yang diatas 20 tahun. Ini dilihat dari jenis kayu dan lokasinya. Namun ketahanan ini tidaklah signifikan kalau dikaitkan dengan tren yang berkembang untuk kusen-pintu-jendela.

Orang-orang biasanya menggunakan kusen-pintu-jendela tidak lebih dari 10 tahun, kenapa? Karena mereka suka mengganti kusen-pintu-jendelanya ketika sudah ketinggalan model (zaman), meskipun kayunya masih bagus. Jarang sekali orang-orang terus tetap menggunakan yang lama. Seperti sekarang ini lagi tren kusen-pintu-jendela model minimalis, banyak orang merenovasi rumahnya untuk mengganti kusen-pintu-jendela mereka diganti model minimalis. Tahun-tahun kemarin trennya lengkung dan bulat. Dan tahun-tahun yang akan datang trennya apalagi ? Saya tidak tahu...

Tidak ada komentar: